Dien...You’re only the best I ever had
Masih terhenyak saat tatap mata dan senyum yang sama meruntuhkan tekad terkuat untuk mengakhiri kisah yang tak pernah sempurna…nurani tak sanggup berpaling dari cinta yang membuatnya hidup meski hanya sebuah harapan semu...
“Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu
Karena langkah terhenti tanpa dirimu
Karena hati t’lah letih…
Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memujamu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati
Bayangngmu seakan-akan…
Kau seperti nyanyian dalam hatiku yang memanggil rinduku padamu
seperti udara yang kuhela kau selalu ada…selalu ada…”
Arrrghhhhhhhh!!!!!
Hentikan polarisasi yang non-sense ini!
Logika sekali lagi berdebat dengan hati yang begitu hampa merasa…
Haruskah asa terbantah logika?
Sanggupkah ego mengalah
Demi harapan yang enggan beranjak dari sebuah hati?
“Masih disini menantimu…
Berharap kau akan memikirkanku
Masih disini menunggumu…
Menanti jawaban atas cintaku”
Sebuah jawaban…!
sekali lagi perih itu kurasa…begitu menggema di palung hati. Belum cukupkah luka mengingatkanku pada ketidaksempurnaan kisah ini? Entah apa yang membuatku BERTAHAN sejauh ini, MENETAP begitu LAMA pada hati yang TAK PERNAH BISA KURENGKUH…
“MAAFkan aku yang TAK SEMPURNA tuk dirimu...”
“Aku tahu ku takkan bisa menjadi seperti yang kau pinta,
namun selama nafas berhembus aku kan mencoba menjadi seperti yang kau pinta,
aku tahu dia yang bisa menjadi seperti yang engkau pinta
namun selama aku bernyawa aku kan mencoba
menjadi seperti yang kau pinta”
Tapi aku tahu…aku hanya…BUKAN PILIHAN hatimu
But I’ll be alright…I’m more than okay now…
Thank you so much, untuk KESABARAN dan KETEGUHAN hati untuk berkata “TIDAK”…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment